Once the menu is open you can move between options with the arrow keys and select an option with the enter or space keys. Typeahead search is also available.
Go to Home Page
| JAKARTA INDONESIA

Air Products berinvestasi $2 Miliar sebagai Tonggak Penting Proyek Batubara menjadi Metanol di Indonesia

Air Products Membangun, Memiliki dan Mengoperasikan Fasilitas-fasilitas serta Memasok Metanol dengan kontrak jangka Panjang, Memungkinkan Konversi Sumber Daya Alam menjadi Produk bernilai Lebih Tinggi

Media Contacts:

Investor Contacts:

Air Products (NYSE: APD) mengumumkan telah menanda tangani perjanjian definitif untuk kontrak on-site atas fasilitas produksi batubara menjadi metanol di Bengalon, Kalimantan Timur, Indonesia.

Dengan kontrak on-site jangka panjang tersebut, PT. Bakrie Capital Indonesia, bagian dari Bakrie Group, dan PT. Ithaca Resources, bagian dari PT. AP investment, akan memasok Batubara sebagai bahan baku dan telah memberikan komitmen untuk membeli produk metanol serta menjualnya di dalam wilayah Indonesia. Air Products akan berinvestasi sekitar US$ 2 Miliar untuk membangun, memiliki dan mengoperasikan unit pemisahan udara, gasifikasi, pemurnian syngas, utilitas dan peralatan konversi metanol untuk menghasilkan metanol bagi Bakrie dan Ithaca. Fasilitas yang dibangun – termasuk teknologi Syngas Solutions™ Gasifikasi Bahan Baku Kering yang menjadi Hak Milik Air Products – memungkinkan produksi metanol mendekati dua juta ton per tahun (TPY) dengan konsumsi batubara mendekati enam juta ton per tahun (TPY). Proyek ini diharapkan akan beroperasi pada 2024.

Seifi Ghasemi, Chairman, President dan CEO Air Products, mengatakan, “Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, berkomitmen untuk mengurangi impor energi dan mengubah sumber daya alam batubara secara efisien menjadi produk bernilai tinggi. Kami bangga dipercaya mendapatkan proyek gasifikasi skala dunia ini, dimana kami akan menggunakan modal, teknologi dan keahlian operasional guna membantu Indonesia mencapai tujuan tersebut. Hal ini menjadi contoh lain pada strategi jangka panjang Perusahaan dalam memberdayakan modal yang dimiliki untuk proyek-proyek gas industri strategis dengan pengembalian yang tinggi.   

Dr. Samir Serhan, Executive Vice President Air Products, menambahkan, “Kompetensi utama kami adalah kemampuan dalam mengembangkan, menjalankan dan mengoperasikan fasilitas-fasilitas proses yang rumit yang bisa membantu pelanggan kami menciptakan mesin pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial. Kami berharap dapat mendukung Bakrie dan Ithaca dalam mega proyek sebagai pengubah keadaan, dengan menghasilkan metanol untuk konsumsi domestik dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.”

Adika Nuraga Bakrie, sebagai CEO PT. Bakrie Capital, bersama dengan Agoes Projosasmito, Presiden Direktur PT. Ithaca Resources, mengatakan,”Kami sangat bangga bisa bekerjasama dalam proyek strategis ini dengan Air Products, sebagai pemimpin dalam gasifikasi batubara di dunia. Sejalan dengan Presiden Joko Widodo dan rencana Pemerintah Indonesia, merupakan momentum yang bagus untuk proyek ini, dengan menghasilkan metanol bernilai tinggi dari cadangan batubara berkalori rendah. Selanjutnya, kami sangat terdorong atas dukungan dari Pemerintah untuk membangun teknologi canggih dan menghasilkan produk di wilayah Timur Indonesia, yang akan memberikan kontribusi terhadap keseluruhan pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

Air Products terus melanjutkan kepemimpinan dalam proyek gasifikasi di seluruh dunia. Selain proyek ini di Indonesia, Air Products sedang menjalankan beberapa proyek gasifikasi di China serta proyek Jazan di Saudi Arabia. 

Tentang Air Products

Tentang Bakrie Group and AP Investment

Catatan

Rilis ini dapat berisi pernyataan prediksi masa depan yang masih sesuai ketentuan safe harbor atas Private Securities Litigation Reform Act of 1995. Pernyataan prediksi masa depan  didasarkan pada harapan dan asumsi yang wajar dari manajemen pada saat rilis disampaikan terhadap faktor-faktor resiko yang penting. Kinerja aktual dan hasil keuangan dapat berbeda secara material dari proyeksi dan perkiraan yang disampaikan dalam pernyataan prediksi masa depan karena banyaknya faktor yang tidak bisa diantisipasi oleh manajemen, termasuk faktor-faktor resiko yang diuraikan dalam Form 10K dari Perusahaan untuk tahun fiskal Perusahaan yang berakhir 30 September 2019.